Ads header.

Analisis Makna Puisi Aku Karya Chairil Anwar


                                                         
                                                                      AKU

                                                           Karya: Chairil Anwar


Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi


Puisi ini bercerita tentang perjuangan. Kalau sampai waktuku, ku mau tak seorang kan merayu, tidak juga kau. Di sini si penyair menyampaikan kalau sampai waktunya telah tiba (bisa diartikan waktu untuk berjuang), dia tidak mau ada seorang pun yang akan menghalangi niatnya untuk berjuang, sekalipun itu adalah seseorang yang dia kasihi. "Tak perlu sedu sedan itu," si penyair tidak ingin ada yang bersedih. Dia ingin mereka mengikhlaskannya untuk berjuang

Aku ini binatang jalang, dari kumpulannya terbuang. Larik puisi ini mengibaratkan dirinya seperti binatang jalang. Binatang jalang disini adalah sosok yang keras, yang tidak mudah untuk dikekang, dan ia bagaikan seseorang yang tidak dianggap. 

Biar peluru menembus kulitku, aku tetap meradang menerjang. Di sini, meskipun ketika dalam perjuangan terluka, namun dia tidak akan berhenti berjuang, semangatnya akan tetap membara.

Luka dan bisa kubawa berlari, berlari, hingga hilang pedih peri. Ketika dia terluka, hal itu tidak dihiraukannya, tidak dirasakannya. Dengan semangat yang membara, rasa sakit, pedih, peri itu pun seolah lenyap.

Dan aku akan lebih tidak perduli, aku mau hidup seribu tahun lagi. Pada akhir larik puisi ini, dapat diartikan bahwa si penyair tidak perduli dengan pandangan orang tentang dirinya. Akan tetapi, berkat perjuangannya, dia akan tetap dikenang hingga seribu tahun lamanya.

Nah, pada puisi ini dapat kita pahami bahwa perjuangan yang dilakukan Chairil Anwar adalah dengan karyanya. Puisi Chairil Anwar adalah karya yang membangkitkan semangat perjuangan, sehingga puisinya dicekal oleh Jepang karena dianggap membahayakan. Namun, Chairil Anwar tidak pernah berhenti berjuang dengan karya-karyanya. Semakin dikekang, semakin bergelora semangatnya untuk menghasilkan karya-karya yang membangkitkan semangat perjuangan.


Sekian analisis saya untuk puisi Aku karya Chairil Anwar. Jika ada masukkan, kritik atau saran, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga untuk kedepannya, saya bisa lebih memberikan yang terbaik. Terima kasih...!

0 Response to "Analisis Makna Puisi Aku Karya Chairil Anwar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel